Sabtu, 06 September 2014

Menjawab hatiku

baiklah, menjawab pertanyaan hatiku sendiri... 
jangan lagi menanyakan mengapa aku sakit kehilangannya, 
jangan lagi protes tentang kepergiannya...
aku dan dirimu hatiku, jangan kau mendesak logika.
biarlah dia berlalu dalam waktu yang bergulir.
dan kau tetaplah ikhlas menemaniku.
jangan membuatku tambah sesak karena kau meronta.

lihat dirinya, sudah damai tanpaku.
ditemani hati yang lain.
maksudku bukan ingin mencari hati yang lain.
jika kamu ingin, mari kita tunggu dirinya kembali.
aku bilang tunggu, maka bersabarlah...

Jumat, 04 Juli 2014

In Time



satu jam tersisa.
hei bodoh, waktuku tak lama.
lantas aku harus bagaimana?.
dasar kau bodoh, waktuku tidak lama!.

lima menit berlalu.
hei, kenapa kau tetap diam?.
aku bingung padamu!.
kau yang terlalu bodoh, jiwaku terancam.

tiga puluh menit tersisa.
bertindaklah sesuatu bodoh!.
aku tidak tau harus bagaimana?.
aku nyaris mati, cepatlah!

termenung, sunyi dan membisu.
hanya tersisa lima menit.
dengan lemah menggenggam tangannya.
aku bisikan yang terjadi.

aku akan mati sebentar lagi.

hei bodoh, kau bodoh.
kau tak mengatakannya tadi.
waktumu usai sudah.
sia-sia semuanya, kau sudah mati.

Tisu



tetes demi tetes air matamu,
suara tangisan yang merdu,
terlihat pedih dimataku,
terlalu mengiang di telingaku,

curahan hatimu rindu.
semua tentang patah hati.
yang timbul hasrat untuk cemburu.
cukup jelas untuk diakhiri.

lihat kau lihat sekelilingmu.
jajaran kasih dan sayang disekitar.
bertahan sabar menemanimu.
sampai akhirnya bahagiamu mekar.

kertas putih itu tisu.
terusap lembut diwajahmu.
mengelap semua air matamu.
menadah setiap butir mutiaramu.

tisu yang kau buat kusut.
seolah gugur sebagai pelampiasan.
terlihat lembarannya mengerut.
yang terpenting senyummu kembali menawan.

Sirip Ikan Melambai



jika aku di sebut lemah,
memang itu adanya.
jika aku dianggap lihai,
sekedar melakukan saja.

gerakan penuh irama.
berenang riang dan lihai.
menghindar dari pemangsa.
sirip ikan melambai.

terkadang tenang.
suasana sunyi membisu.
angan yang selalu terkenang.
diiringi irama semangat menggebu.

ramai teriakan ombak.
mengganggu dan merusak.
angan yang berkecamuk.
mimpi indah berubah buruk.

Hai Manis



hai manis,
coba tebak yang ada di bibirmu.
hai cantik,
coba kau amati lesung di pipimu.

senyum yang manis.
indah mempesona.
lesung yang cantik.
membuatmu lebih jelita.

hai manis,
coba tebak yang ada dihatiku.
hai cantik,
coba mengerti perasaanku.

aku jatuh cinta padamu.
sungguh itu cinta.
perasaan aneh bagiku.
karena semua itu cinta.

Girl Scout



                Anggun mengenakan pakaiannya.
                Merah putih menggantung di lehernya.
                Tutup kepala bernama eboni di kepalanya.
                Dia wanita mandiri yang apa adanya.
               
Tak pernah sebelumnya aku kenal dia.
                Awalnya dari sebuah perkemahan.
                Tanpa maksud menyapanya.
                Hanya berharap mau menjadi kawan.

                Beberapa kali pertemuan.
                Cerita yang singkat.
                Sebuah api yang disebut unggun.
                Aku duduk disampingnya dekat.

Wakil Rakyat


memimpin rakyat? kau siap?
modalmu? rayuan yang menyergap.
hah? kau bilang sebuah janji?
itu sebuah bualan tak ditepati !.

hey,hey,hey. kenapa kau peduli?
bukankah hanya sekedar promosi?
apa kau sudi kembali?
memberi kepedulian setelah ini?

pilih saya! mohon doa restu.
membela kalian para rakyatku.
apakah kau yakin?
buktinya kau hanya butuh jabatan!!.

bagi kami, kamu adalah pembual.
sekedar sosok yang frontal.
dengan semua yang kau janjikan.
sungguh pengingkaran yang menjijikan!!!.